LANGKAHMU, PERCAYA DIRIMU, untuk Terus Maju!
Beeeuuuhh.. Ini kata2 wajib banget buat kita-kita yang masih
imut-imut ini nih buat penyemangat sambil menikmati proses menuju Impian.
Aiiihh bahasanya kaaannn.. Hehee
Langkah sama dengan Percaya Diri.
Betul loh.. Langkah awalmu, menunjukkan seberapa percaya nya
dirimu kepada kemampuan yang dirimu miliki. Langkah cepat & tepat pastinya.
Gimana siy supaya dapet langkah tepat dan cepat itu?? Saat
Bussiness assessment di Kampus Umar Usman, Mr.Joss (salah 1 coach disana)
bertanya gini, "Potensi apa yang ada dalam dirimu yang membuat kamu yakin
ingin menjadi dan BISA menjadi seorang Pengusaha yang berjiwa seperti Sahabat
Umar & Usman?"
Jelas belum hubungannya dengan langkah awal? Buat yang masih
bingung, tenang.. Tenang.. Kita bahas disini sedikit yang saya tahu yah.. :)
Ketika kita sadar akan potensi yang ada dalam diri, itu
menjadi pondasi atau tiang atau penguat untuk dasar menuju yang diinginkan.
Dengan potensi yang kita sadari dan kita maksimalkan, otomatis tubuh dan otak
akan bekerja dengan sendirinya mengikuti apa yang sudah termindset dalam diri.
Tidak akan ada kata menyerah seberat apapun rintangannya, asal tetap berada
pada jalur-Nya.
Untuk kita semua yang sedang fighting memantaskan diri dan
memenangkan pertempuran menuju Impian mulia, semoga Allah Melindungi hati kita,
serta Mempermudah jalan menuju cita-cita mulia ini. Aamiin.
Saat semua orang berkata, (contoh) : "Dari keluarga
kita belum ada yang namanya bisa jadi Pengusaha dengan omset 1 Milyar pertahun.
Enggak ada dan belom ada deh!"
Pasti sebagian pernah mendengar kalimat kepasrahan dan
ketidakberdayaan ini? Hmm.. Menurut saya pribadi, silakan mereka berkata dan
menyampaikan fakta tersebut, tapi tugas kita sebagai generasi muda adalah
MEMBUAT itu MENJADI ADA. Make Things Happen Brotha and Sistaaa.. ;)
Keep your dream in your way. Never stop to learn and learn.
Hamasa!!
Karena ALLAH Tahu kita Mampu.
“Saat kau
terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku, dan kita lawan terpuruk itu. Karena
Tuhan Tahu kita mampu. Saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi
bebanmu itu. Karena Tuhan Tahu kita mampu.”
Intro lagu The Jenggot ft. Ali Sastra yang berjudul “Karena Tuhan Tahun Kita Mampu” ini benar-benar lagu yang
bermutu. Recommended.
Bukankah setiap kita mempunyai masalah, mempunyai gelisah
hati, mempunyai luapan rasa yang terkadang untuk berbicara saja susah? Setiap
manusia pasti pernah merasakan hal ini. Dan Allah, adalah satu-satunya Tempat
berbagi yang paling tepat. Sayangnya tidak semua orang ‘menyadari’
Keberadaan Allah. Percayalah bahwa kita tidak sendiri. Ada keluarga dan sahabat
yang siap membantu.
Sebenarnya kita semua mampu menjalani apapun hal yang kita
anggap sebagai ujian ataupun musibah. Padahal jelas-jelas ujian adalah untuk
mengukur kadar keimanan dan menaikan level. Percaya, tidak ada ujian yang tidak
mampu kita lewati, karena Allah Berfirman bahwa “Kita (Manusia) tidak akan diuji diluar batas mampu
kita”. Allah Tahu kita mampu, Allah
Ingin kita menjadi pribadi yang tangguh, jiwa yang lebih hebat dari hari
kemarin. Allah Sayang kepada kita, dan ujian adalah bentuk Kasih Sayang-Nya.
Pernah terbayang hal apa yang paling kamu takuti dalam hidup
ini?
Saya pribadi paling takut jika Allah tidak lagi Perduli
dengan kita, dengan hidup kita. Apa jadinya jika Allah sudah Masa Bodo dengan
makhluk dhoif ini? Bisa dibayangkan, dicuekin dengan manusia atau orang yang biasa
berteman saja tidak enak, apalagi Dicuekin sama Allah, sama Sang Empunya nafas.
Naudzubillah.
Ujian selain tanda Kasih Sayang Allah, juga tanda
Keperdulian Allah. Believe it!
Orang Islam percaya Allah itu Maha Kuasa, jadi apalagi yang
kita khawatirkan? Allah itu Maha Penyayang, jadi apalagi yang membuat putus asa
menghadapi jalan panjang dunia ini? Allah itu Maha Kaya, jadi apalagi yang kita
takutkan saat menggapai Impian masih terhalang oleh biaya? Dengan syarat, semua
yang kita lakukan LILLAH (Karena Allah), insyaAllah apapun itu akan dibantu
Allah.
Ada teman saya yang berkata begini “Yang Atheis aja, yang gak punya Tuhan bisa kok kaya,
bisa kok pinter, masa kita yang Bertauhid, Bertuhan Allah, enggak bisa?”
Setuju pake banget deh! Tapi kalo boleh nambahin, semua
manusia yang berakal dan mempergunakan akalnya sebenarnya bisa menaklukan
rintangan dan menggapai Impiannya, asal mereka yakin dan sungguh-sungguh serta
istiqamah. Bbeeuuhhh.. insyaAllah lancar jaya deh.. *jiyaaahh nama bis kali
lancar jaya.. :D
So, apapun yang kita alami, libatkan Allah, yakini Allah
terus bersama kita.
GIVE to GET!
“Seperti
Hukum Gravitasi, ketika kita melempar batu keatas, batu itu akan jatuh kembali
ke tanah. Begitulah hukum kuantum juga bekerja. Ketika kita memberi, kita akan
menerima. Otomatis”
Begitulah awal tulisan bab ke-4 dari buku gurunda Ahmad Rifa’I Rif’an. Nyambung deh jadi inpirasi tulisan ini. Hehee
Give To Get!
Sebenarnya kalau kita mau, apapun yang kita dapat
boleh-boleh aja kita dan keluarga sendiri yang menerimanya. Menikmati semua
kesenangan dan keberlimpahan yang Allah Beri untuk kesenangan pribadi. Tapi
hey.. “Kalau hanya sekedar makan,
kera di hutan juga makan. Kalau hanya sekedar kerja, kera di hutan juga kerja” itu salah 1 perkataan Buya
Hamka yang mayoritas terjadi di masyarakat kita saat ini. Hmm.. makjleb banget
yah bacanya?? Dan tanpa sadar (semoga tidak) kita pernah melakukannya.
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah Melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia Kehendaki. Dan Allah Mahaluas (Karunia-Nya) lagi MAHA Mengetahui” (QS. A-Baqarah : 261)
Nah.. baik banget kan Allah? Berlipat-lipat loh digantinya..
Alhamdulillah..
Jadi kalau suatu saat kita sakit sampai masuk RS, kecurian,
kemalingan, dijambret (heuuuhh ngeriii..) jangan buru-buru menyalahkan Allah
dan mengutuk si Maling. *Malin Kundang kaliii.. hahaa. Ingat-ingat lagi,
mungkin itu Teguran dari Allah. Lah iyah, diperintah (padahal ini untuk
kebaikan kita juga) untuk berbagi, untuk mengeluarkan hak yatim dan fakir
miskin kok yah enggak digubris bahkan dianggap enteng! Jangan salahkan Allah
hingga akhirnya Allah Mengambil secara Paksa. Naudzubillah.
Padahal yah, Allah bener-bener Maha Baik beeeeuuud! Yakin
deh. Kita enggak minta aja Dikasih. Contohnya, Telinga, Mata, Mulut, Hidung,
Tangan, Kaki, Tubuh, Akal, de el el. Itu semua Modal utama loh buat kita,
walaupun kadang sebagian orang mengeluhkan gak mempunyai modal apa-apa (khusus
untuk sang looser) Soooo.. ayoo gunain semua modal yang udah ada ini buat diri
terus berkembang, terus menambah manfaat khususnya untuk diri sendiri,
keluarga, agama dan masyarakat luas!
Give, Give, Give, Give.. and actually you can Get Get Get
Get Get Get Get Get Get Get…. 1000x.
“Ih lebay deh
Erni, masa Get nya sampe 1000x gitu?”
Hehee.. kudu lebay sama apa yang kita dapet, sekecil apapun
itu. Karena berarti dengan mensyukuri apapun yang kita dapet berarti kita akan
dapet dan diamanahin yang lebih besar, besar, besar lagi.. insyaAllah. Baik itu
dari segi uang, maupun ilmu.
Ilmu untuk tidak terlalu cinta kepada dunia. Karena dengan
berbagi, dengan Give, membuat kita belajar untuk tidak terlalu terlena kepada
indahnya dunia, kepada hawa nafsu untuk meletakan dunia di hati bukan di
tangan, yang semoga dengannya Allah Menjauhkan kita semua dari sifat tamak.
Aamiin.
JALAN Masih Panjang
Kalimat ini seakan jadi pendorong, support, untuk semua
impianku yang mungkin menurut sebagian orang tidak mungkin.
Allah Maha Besar. yakin ini?? Muslim, HARUS pake BANGET
yakinnya.
Impian merupakan Keinginan, Harapan, dimana akan menjadi
sebuah alasan untuk terus berkembang. apa guna hidup jika tidak berkembang dan
bermanfaat bagi oranglain?
"Barang siapa yg lebih baik dari hari kemarin, dia
beruntung. Yang sama saja dengan hari kemarin, dia merugi. yang lebih buruk
dari hari kemarin, dia celaka' (Al-Hadist)
astaghfirullah..
Dunia memang persinggahan, namun ingat, setiap perjalanan
mempunyai tujuan.
Keistimewaan yang Diberikan Allah kepada Manusia, yang tidak
dimiliki makhluk lain seharusnya cukup membuat kita bersyukur betapa Maha Rahiim
nya Allah, Maha Ghani nya Allah, Maha Aziz nya Allah, Maha Segala-Galanya.
Hei.. dirimu sempurna dan istimewa!!
Masa Muda.. Masanya Para Remaaaajaaaa.. aaa..aaa.. (lagu
Bang Haji) :D
Waktu itu berjalan Bro.. Sis.. gak akan balik lagi walau 1
detik yang lalu. anak muda harus paham banget dengan waktu. "Al-Waktu
kaasyaifi", Waktu adalah Pedang. Maksutnya, ia lebih tajam dari
siiiiilleeetttt, uppss maksutnya lebih tajam dari pedang. hehee (inget acara
gosip tv tetangga euy.. hehee)
usia muda bukan berarti bersantai ria. justru masa ini harus
menjadi masa-masa produktif kita. selagi mampu, selagi jiwa masih labil. hehee
saya pribafi selalu senang memasuki komunitas baru, selain
menambah ilmu, memperluas rezeki, juga menambah networking. hmm.. Maha Rahiimnya
Allah. sekali mendayung, dua-tiga manfaat Diberikan-Nya. Terus tambah relasi,
persaudaraan, pertemanan, dan bangunlah trust (kepercayaan) yang baik dari
setiap yang kita temui. yakin deh, trust seseorang kepada kita akan menjadi
salah 1 bekal perkembangan diri selanjutnya.
Jalan Masih Panjang. Menandakan bahwa kita masih harus terus
mengeksplor semua kelebihan dalam diri. mencurahkan kemampuan apapun yang ada
dan memberi 'tanda' bahwa kita pernah ada di dunia ini.
Temenan yuk!
Kadang suka heran juga sih yaa kalo denger orang yang
hobinya ngomongin oranglain. kayak gak ada kerjaan lain aja gitu. hehee. Kayak
saya sekarang yang lagi ngomongin dia.. :D
saya pribadi, punya temen yang tiada hari tanpa ngomongin
orang. adaaaa aja bahan omongannya. Padahal yah kalo mau tahu, saat kita ikut
nimbrung sama orang-orang yang lagi ngomongin orang itu, suatu hari kita gak
ikut kumpul, jelas pasti kitalah yang jadi bahan omongan mereka. gak percaya?
coba aja.. :D
Pasti ada yang mengalami kayak gini : "tapi kalo saya
gak nimbrung sama mereka (red:orang yang suka ngomongin oranglain), nanti
dikira gak gaul, nanti dikira gak asik dan gak punya temen.."
duh.. hellloooo.. emang manusia didunia ini cuma mereka aja?
pernah baca hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih gini
gak isinya : "Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan
ikut tercium wanginya. tapi kalo berteman dengan penjual abu gosok, kita akan
tercium bau abu gosok"
Berteman itu harus pilih-pilih. loh, bukannya berteman harus
dengan siapa aja Er?
Maksutnya pilih disini adalah kita yang menentukan
lingkungan pertemanan. Mau baik, yaa berteman dengan orang-orang atau komunitas
yang suka melakukan kebaikan dan tujuan yang jelas. Contoh : Kelab Penulis Muda
(heheee.. ini promo banget deh :D), Pejuang Subuh (biasanya kajian di Ahad
pertama setiap bulannya di Masjid Baitul 'Ilmi/samping Balai Kartini) atau bisa
juga ikut-ikut seminar-seminar Bisnis/Komunitas-komunitas Bisnis kayak JCI
(Junior Cumber International), KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) ini
ada Grup nya juga di FB, atau Smartpreneur, dan lain-lain.
Tapi lingkungan kerja dan kampusku yaa mereka-mereka yang
kadang suka foya-foya dan bicara seenaknya Er..
nah untuk kasus seperti ini, saya kira tetap positive
thinking pada Allah. kenapa? mungkin Allah mengirimkan teman-teman yang seperti
itu kepada kita bisa jadi karena kita sendiri yang (maaf) seperti mereka, atau
kita dikirim ke lingkungan seperti itu sebagai ladang pahala dan dakwah. iyaa
dakwah, mengajak kepada kebaikan. dakwah itu kan kewajiban setiap insan, gak
cuma wajib dilaksanain sama Pak Kyai dan Pak Ustadz aja loh..
"Tidaklah aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk
beribadah kepada-Ku.." (maaf saya lupa Surat dann ayat berapa) dakwah =
beribadah juga kan? yup!
Menurut teman saya yang juga seorang Penulis, Pembicara dan
Pebisnis Muda asal Makassar (Sarwandi Eka Sarbini), karakter seseorang dapat
dipengaruhi dengan 4 hal :
1. Dengan SIAPA dia berteman?
2. MUSIK apa yang biasa dia dengarkan?
3. TONTONAN apa yang biasa dia lihat?, dan
4. BUKU apa yang biasa dia baca?
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sehat, Muda Karya Raya dan Sukses Berkah Dunia Akhirat. aamiin.
By Boss Erni
0 komentar:
Posting Komentar