Spirit
Umar
Ø Nasab Umar
Umar di juluki al-Faruq. Ibunya
bernama Hantamanah binti Hisyam aal Mughrirah. Ibunya adalah saudari tua dari
Abu Jahal bin Hisyam. Ayahnya bernama Khattab. Ayahnya berwatak keras dan
memiliki tabiat yang kuat.
Umar tubuh di bawah asuhan
ayahnya sehingga dia ewarisi watak keras sang ayah yang tak kenal rasa takut,
keras hati, tidak setengah-setengah dalam melakukan sesuatu.
Ø Ciri Fisik Umar
Umar adalah laki-laki berkulit coklat, matanya hitam, giginya
putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya
dengan inai. kedua tangannya aktif sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan
keduanya, memiliki sosok yang kuat, ukuran tubuh yang tinggi besar. Tinggi
badannya jauh di atas rata-rata. Jika dia berada di kerumunan nampak seolah dia
sedang menunggangi sesuatu yang lain berjalan kaki, Umar berkumis lebat,
jalannya cepat, suaranya besar, dan pukulannya amatlah keras.
Kekuatan fisik dan kesatriannya amatlah prima, sampai-sampai dia
sanggup naik ke atas kuda hanya dengan berpegang pada telinga kuda.
Umar merupakan salah satu orang terpandang dan pemuka kaum
Quraisy. Dia sering dipercaya sebagai juru damai apabila terjadi peperangan
antar sesama kaum Quraisy atau antara suku Quraisy dengan yang lain. Telah
menjadi kebiasaan bangsa Arab, pada saat hendak berdamai masing-masing pihak
yang bertikai mengutus seseorang sebagai juru damai. Masing-masing juru damai
akan membanggakan pihaknya sampai akhirnya tercapai kesepakatan damai. Kaum
Quraisy sangat menaruh kepercayaan pada Umar bin Khaththab untuk mewakili
mereka sebagai juru damai.
Di samping itu, Umar memiliki jiwa yang bersih secerah langit
Mekah, hati yang tulus tidak berbelok-belok laksana padang pasir yang luas,
keteguhan hati yang kokoh laksana gunung, dan sifat yang mulia seterang bintang
di langit.
Ø Keistimewaan dan Keutamaannya
-
Umar adalah Penduduk Surga Yang Berjalan di Muka Bumi
Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah
berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda,
“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di
surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana
(surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang
ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar,
aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu ‘anhu menangis dan berkata, “Mana mungkin
aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”
Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah
dan para sahabatnya, namun istana untuknya telah disiapkan di tanah surga.
-
Mulianya Islam dengan Perantara Umar
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan betapa
luasnya pengaruh Islam di masa Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu.
Beliau bersabda,
“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur
yang ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur
tersebut satu atau dua timba dan dia terlihat begitu lemah menarik timba
tersebut, -semoga Allah Ta’ala mengampuninya-.
Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku
tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang
begitu gesit, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya dan juga memberikan
minuman tersebut untuk onta-onta mereka.”
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar
memeluk Islam.”
-
Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab
Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah
bin Abbas berkata, “Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan
di atas kasurnya (menjelang wafatnya), dan orang-orang yang berkumpul di
sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku hadir di tengah
orang-orang tersebut-. Aku terkejut tatkala seseorang memegang kedua pundakku
dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan
mendoakan Umar seperti orang-orang lainnya), “Engkau tidak pernah meninggalkan
seseorang yang dapat menyamai dirimu dan apa yang telah engkau lakukan. Aku
berharap bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah,
aku sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu bersama dua orang sahabatmu (Rasulullah
dan Abu Bakar).
Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu
Bakar dan Umar, dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.”
- Umar adalah Seorang yang
Mendapat Ilham
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara
orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham.
Apabila salah seorang umatku mendapakannya, maka Umarlah orangnya.”
Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah
dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun
mereka bukan nabi. Jika salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah
orangnya.”
-
Wibawa Umar
Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari
ketakutan jika bertemu Umar.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling
penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah
adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)