Kamis, 20 november mahasiswa dan mahasiswi Umar Usman melakukan
kunjungan ke “Masjid Istiqal”, dalam rangka Business Spirituality. Apa itu
Business Spirituality, yaitu melakukan kunjungan ke tempat ibadah (Masjid )
yang memiliki sejarah atau cerita yang bisa dijadikan motivasi dan semangat
bagi mahasiswa dan mahasiswi Umar Usman.
Kegiatan apa yang kami lakukan
dalam Business Sppirituality ini??. Tapi sebelum menyampaikan kegiatan apa yang
kami lakukan pada Business Spirituality di Masjid Istiqlal kali ini, ada
baiknya kami sampaikan terlebih dahulu sejarah mengenai Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal adalah masjid
Negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta dan merupakan
masjid terbesar di Asia Tenggara. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat
tahun proklamasi kemerdekaan. Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu
menjabat sebagai Menteri Agama RI dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai
Syarikat Dagang Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca
Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidaj jauh dari Istana
Merdeka. Masjid tersebut disepakati akan diberi nama “Istiqlal”. Secara
harifah, kata Istiqlal berasal dari bahasa arab yang berarti: kebebasan, lepas,
atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah
SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa. Pembangunan masjid ini
diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Dimulai
dengan terbentuknya Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal pada tanggal 7
Desember 1954, dengan Ketua Umum H. Anwar Tjokroaminoto.Pembentukan Yayasan
Masjid Istiqlal merupakan kesepakatan dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 200
orang ulama dan tokoh-tokoh Islam seluruh Jakarta Raya di bawah pimpinan K.H
Taufiqurrahman (seorang tokoh Masyumi).
Setelah diadakan Sayembara untuk
Rencana Gambar Masjid Istiqlal, dan diumumkan di surat kabar pada 22 Februari
1955. Terpilihlah pemenang pertama sayembara adalah arsitek Frederich Silaban (seorang
Kristen Protestan). Pemenang kedua adalah R. Oetoyo . pemenang ketiga adalah
Hans Groenewegen. Pemenang keempat dan kelima masing-masing lima orang
Mahasiswa ITB, dan tiga orang Mahasiswa ITB (dengan sandi yang berbeda). Dewan
Juri yang diketuai langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno
memutuskan karya arsitek Frederich Silaban ssebagai pemenang.
Lokasi kompleks masjid ini berada
di bekas Taman Wilhelmina, di timur lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya
berdiri Monumen Nasioanal (Monas). Alas an lokasi itu dipilih karena berdekatan
dengan Gereja Kathedral,”Istiqlal di satu sisi, Kathedral di sisi lain, berdiri
kokoh dan megah dengan harmonis, adalah perlambangan harmonisasi kehidupan
beragama di Indonesia.” Begitu kurang lebih Bung Karno memaknai lokasi Masjid
Istiqlal. Sedangkan bangunan masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan
dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja
antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter
yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter
menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih
dari 200 ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas
ibadah umat islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi
Islam di Indonesia, aktivis sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi
salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan
yang berkunjung umumnya wisatawan domestic, dan sebagain wisatawan asing yang
beragama islam, dan juga terkadang wisatawan asing non muslim yang ingin
mengambil gambar di sekitar masjid atau juga di dalam masjid. Begitulah sedikit
tentang sejarah masjid istiqlal, semoga menjadi inspirasi buat kita semua.
Selanjutnya, untuk kegiatan yang
Mahasiswa Mahasiswi Umar Usman lakukan di Masjid Istiqlal, yaitu , kami sholat
dhuha bersama , setelah itu mempelajari sejarah Masjid Istiqlal secara singkat,
kami juga ada Tanya jawab dan sharing seputar agama islam, dan yang terakhir
kami mahasiswa mahasiswi Umar Usman diwajibkan setoran hafalan QS Ar Rahman (
sampai ayat 60). Masya Allah, kami yang sebagian besar belum terbiasa menghafal
ayat Al Qur’an dibiasakan disini, karena memang sangat banyak
keutamaan-keutamaan orang yang menghafal Al qur’an.
Semoga bisa jadi kegiatan yang berkah
buat kami semua dan semoga juga bisa jadi manfaat dan motivasi buat teman-teman
semua. J
Boss Widi
0 komentar:
Posting Komentar