Bisnis Kuliner
Tanggal 11
September 2014, kami Mahasiswa Umar Usman memperoleh kesempatan yang
luar biasa melakukan business trip mengenai kuliner ke Bandung. Tempat yang
akan kami kunjungi diantaranya production center dari Dapur Bebek yang
berlokasi di daerah Bojong Soang, Kab. Bandung dan tempat jajanan Madtari yang
berlokasi di Dago, Kota Bandung.
Dapur Bebek
Dimiliki oleh Kuat Subadjo, bisnis ini berawal dari bertemu dengan teman yang berjualan Fried
Chicken dengan brand Yoko tahun 1994. Pada tahun itu wirausaha dianggap negatifbila dibandingkan dengan bekerja di kantor. Karena bisnis kuliner
itu gengsi atau tidak memberikan look yang awesome dan bisnis kuliner itu ribet?
Ya ribet, jika semuanya pemilik yang mengurusi segalanya sendiri, belanja ke
pasar sendiri, menyiapkan sendiri, dan menjualnya sendiri.
Memang itulah yang
terjadi saat ini pada kebanyakan penjual seperti baso, mie ayam, warteg, dll. Kepercayaan adalah kunci dari mengembangkan bisnis kuliner from gerobak to
outlet. Memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk menjalankannya di
lapangan dan dengan begitu bisnis kuliner ini bisa menduplikasi menjadi banyak
dan tersebar seantero
nusantaradi bandung, jakarta, ciamis, cilegon, dll.
Bagi start up atau pemula enterprise, jangan posisikan bisnis kita sebagai supplier. Sebagai contoh Pakde Laundryberdiri tahun 2014 dan
bisa dikategorikan sebagai baby new bornatau bisnis yang baru
lahir menampakkan kehadirannya. Pada saat itu juga Pakde Laundry hanya menjaring kalangan industri dengan siklus pembayaran tempo. Dijamin bulan kedua Pakde
Laundry tutup. Karena biaya produksi tetap berjalan tetapi pemasukkan tidak setiap
hari.
Tips mengembangkan
bisnis bagi pemula :
1. Transaksi tunai.
2. Jangan bergantung pada owner atau everything is okay if owner involve
it.
3. Delegasikan manajemen. Karena semua bisnis yang berkembang menjadi besar pasti di
delegasikan. Contohnya Microsoft, apakah Bill Gates harus berada di setiap
negara yang terdapat perusahaan Microsoft? Tentu tidak.
4. Buka cabang atau duplikasi bisnis, dengan anggapan
a.
Cabang pertama bukan yang terbaik.
b.
Memperkokoh brand / image.
c.
Memperbesar profit.
Madtari
Berlokasi di Jalan
Djuanda Kota Bandung, membuat Madtari memiliki magnet bagi siapapun
untuk mengunjunginya. Menu yang disediakan tidaklah terlalu istimewadan
mewahjika dibandingkan dengan tempat-tempat makan
ternama di Grand
Indonesiahanya mie rebus, nasi goreng, bakso, pisang
bakar, roti bakar dan beverages.
Madtari perlahan
namun pasti, memposisikan dirinya sebagai Life Style Kota Bandung. Madtari juga berawal dari jualan gerobak. Apa
yang membedakan Madtari tetap eksis hingga sekarang? Jawabannya adalah
UNIK. Pedagang roti bakar atau mie rebus ala warkop hanya menyajikan kedua
menu itu biasa seperti gambar berikut
ditangan Madtari
menu itu diubah menjadi seperti berikut
Pesan yang disampaikan oleh owner
Madtari bisnis itu mudah, jangan terlalu hard to think what we do next?
Memikirkan gimana perhitungan Break Even Point, Return of Investment, Cost of
Goods Sold , Modalnya dari mana, Untung atau Rugi, dll. But do it, and
adjust plus improve until a success get it.
0 komentar:
Posting Komentar